THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 20 Maret 2011

Konversi Digital Analog

Salah satu persyaratan umum dalam elektronik adalah untuk mengkonversi sinyal bolak-balik antara bentuk analog dan digital. Most such conversions are ultimately based on a digital-to-analog converter circuit. Sebagian besar konversi tersebut akhirnya berdasarkan ke-analog-digital converter circuit. Therefore, it is worth exploring just how we can convert a digital number that represents a voltage value into an actual analog voltage. Oleh karena itu, perlu ditelusuri hanya bagaimana kita dapat mengubah nomor digital yang merupakan nilai tegangan menjadi tegangan analog yang sebenarnya.
 Rangkaian ke kanan adalah digital-ke-analog dasar (D ke A) converter. It assumes a 4-bit binary number in Binary-Coded Decimal (BCD) format, using +5 volts as a logic 1 and 0 volts as a logic 0. Ini mengasumsikan bilangan biner 4-bit Binary-Coded Decimal (BCD) format, menggunakan +5 volt sebagai logika 1 dan 0 volt sebagai logika 0. It will convert the applied BCD number to a matching (inverted) output voltage. Ini akan mengkonversi jumlah BCD diterapkan pada tegangan (terbalik) keluaran yang sesuai. The digits 1, 2, 4, and 8 refer to the relative weights assigned to each input. Angka 1, 2, 4, dan 8 mengacu pada bobot relatif ditugaskan untuk setiap masukan. Thus, 1 is the Least Significant Bit (LSB) of the input binary number, and 8 is the Most Significant Bit (MSB). Dengan demikian, 1 adalah Bit Nyata Terkecil (LSB) dari jumlah input biner, dan 8 adalah Bit Paling Penting (MSB).

0 komentar: